Konduktor dan Isolator Panas
Konduktor Panas merupakan benda-benda yang mudah dan cepat mengantarkan panas. Sedangkan Isolator Panas merupakan benda-benda yang tidak mudah dan lambat menghantarkan panas.
Bagian yang mudah menjadi panas pada Setrika yang berfungsi sebagai panas. Bagian tersebut yakni permukaan setrika yang terbuat dari logam. Logam merupakan benda yang mudah menjadi panas. Jadi, logam memiliki sifat konduktor panas.
Sedangakan bagian yang sulit menjadi panas pada setrika berfungsi sebagai isolator panas. Bagian tersebut yakni pegangan setrika yang terbuat dari kayu atau bahan sejenis plastik. Kayu dan Plastik sulit menjadi panas. Jadi, kayu dan plastik memiliki sifat isolator panas.
Bahan untuk Membuat Konduktor dan Isolator Panas
Bahan-bahan yang paling sering digunakan untuk membuat alat yang bersifat konduktor dan isolator panas sebagai berikut:
Benda Konduktor
- Logam
Panci, penggorengan dan bagian utama setrika terbuat dari logam. Ada berbagai jenis logam. Logam yang paling banyak digunakan untuk membuat alat-alat tersebut yakni besi, aluminium, dan tembaga. Logam merupakan penghantar panas yang baik (konduktor panas).

- Kaca
Benda Isolator
- Kayu
Berbagai gagang panci terbuat dari kayu. Dengan hal tersebut, panas dari minyak goreng tidak menjalar ke tangan kita. Ada pula sudip yang terbuat seutunya dari kayu. Kayu merupakan penghantar panas yang buruk.
- Kain
Serbet digunakan untuk memegang pegangan panci yang panas. Taplak melindungi meja dari mangkuk yang panas berisi sayur yang baru matang. Serbet dan taplak meja terbuat dari kain yang dapat menahan panas. Kain merupakan pengantar panas yang buruk.
- Plastik
Banyak benda yang terbuat dari plastik untuk menahan panas. Tatakan gelas dan pegangan panci merupakan contoh benda-benda yang terbuat dari plastik yang tahan panas. Plastik merupakan pengantar panas yang buruk.
Cara-cara Perpindahan Panas
Didalam dunia kelistrikan kita mengenal yang namanya MCB (miniature circuit breker) cara kerja alat ini juga berdasarkan panas (thermal) dan elektromagnetik. Berikut ini akan kita bahas bagaimana kalor (panas) dapat berpindah dengan cara Konduksi, Radiasi dan Konveksi.
1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat air mendidih.
2. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat. Satu lagi, pernahkah anda memegang candi prambanan di siang hari? Menurut anda apa yang membuat candi tersebut hangat saat siang hari? Ya karena mendapat radiasi panas dari matahari.
3. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.